Jumat, 30 Oktober 2009

Berlombalah untuk Kehidupan Akhirat



Saat berbicara Romadhan ada dua ciri khas yang selalu nabi Muhammad saw gambarkan kepada kita yaitu perkara kehidupan akhirat dan perkara yang ghaib. Dalam sebuah hadits yang masyhur, rosulullloh mengatakan bahwa “Bilamana tiba malam pertama Romadhan, syetan (jin) dibelenggu, pintu neraka ditutup dan pintu surga terbuka”. Pertanyaan lebih lanjut kenapa Romadhan selalu dikaitkan dengan perkara kehidupan akhirat dan ghaib?

Jawabannya Pertama, Romadhan telah diprogram oleh Alloh SWT bagi orang yang beriman untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Setelah sebelas bulan sebelumnya kebanyakan manusia lalai dan mengutamakan urusan fisik atau material semata. Romadhan dijadikan sarana agar manusia menjadi lebih bertaqwa. Dan salah satu ciri orang yang bertaqwa sesuai QS Al-Baqarah ayat 3 ialah mereka yang percaya kepada yang ghaib.

Salah satu perkaran yang ghaib adalah syetan. Syetan merupakan kata sifat dan terdiri dari kelompok Jin dan Manusia. Rosululloh menjamin saat bulan Ramadhan syetan dari golongan jin diikat, namun syetan dari kalangan manusia tidak ada jaminan. Sehingga kita bisa menyaksikan kenapa selama bulan Romadhan masih ada kemaksiatan. Salah satu alasannya karena masih ada orang yang terjerembab dalam jiwa dan kebiasaan yang buruk sehingga bisa dikatakan mereka adalah syetan manusia. Untuk itu, karena pelakunya adalah syetan manusia, maka berhati-hati memilih teman bergaul. Jangan sampai kita bergaul dengan syetan manusia, sehingga kita menjadi simpatisannya (loyalis).

Jawaban Kedua, Saat ini kita sedang menjalani potongan zaman yang penuh dengan fitnah, karena mayoritas dunia dipimpin oleh kaum kuffar. Mereka memiliki sifat dominan terhadap hal-hal materialistis atau keduniaan, sebagaimana digambarkan dalam QS Ar-rum ayat 7 ”Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia, sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai”.

Ramadhan menjadi sarana untuk menyadarkan manusia agar cara pikirnya tidak didominasi oleh kehidupan dunia semata namun sebaliknya kehidupan akhirat. Kalau kita perhatikan lebih lanjut, tidak ada satupun ayat al-Quran atau hadis yang menyuruh untuk berlomba dalam urusan dunia, sebaliknya memerintahkan berlomba untuk urusan Akhirat.

Kita perhatikan surat Al-Muthaffifin yang menceritakan tentang kenikmatan kehidupan akhirat dan penyesalan orang yang melupakannya, pada ayat 26 dikatakan “….dan untuk yang demikian itu hendaklah orang-orang berlomba-lomba”

Begitu pula dalam QS Al-Qasas 77 dan Al-Ankabut 64:

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Alloh kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi…”

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau kamu mengetahui

Untuk itu, mari kita jadikan romadhan kali ini untuk lebih meyakini akan kehidupan akhirat dan berlomba untuk menggapai kenikmatannya. Kita harus meyakini, bahwa satu-satunya alasan kita hidup didunia ini karena untuk menunaikan perintah Alloh semata, sebagaimana tercantum dalam ayat Al-Quran “Tiadalah kami ciptakan Jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku”.

(Dikutip dari ceramah Tarawih, Mesjid Darussalam Kota Wisata, 24 Agustus 2009, Narasumber Ust. Ihsan Tanjung Lc.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar