Jumat, 30 Oktober 2009

MENGINGAT ALLAH DAN KEHIDUPAN AKHIRAT


Mengingat Allah

Tafakur Meditasi Islam Abah Didi mempunyai metoda/cara untuk mengingat Allah yang akan dirasakan dan tertanam seumur hidup dalam hati-sanubari, yaitu mengingat Allah dengan konsentrasi akal-pikiran pada kalimah “Subhanallah” yang berada dalam pernafasan. Yang merupakan intisari kehidupan.

Mengingat Allah bagi umat Islam yang beriman dan bertakwa, bukan kehendak manusia itu sendiri atau manusia lain tetapi perintah dari Allah Subhanahu Wa Taala sebagai Pencipta dan Pemilik seluruh umat manusia dan alam semesta.

Seperti yang Allah firmankan di dalam Al Qur’an :

  • Surah Qaaf, ayat 16:
    “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.”
  • Surah Al Ankabuut, ayat 45:
    “Dan sesungguhnya mengingat Allah adalah lebih besar keutamaannya dari ibadah-ibadah lain. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
  • Surah An Nisaa, ayat 103:
    “Ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.”
  • Surah Ar Ra’d, ayat 28:
    “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah – lah hati menjadi tenteram.”

Mengingat Kehidupan Akhirat

Manfaat dari Tafakur Meditasi Islam “Abah Didi” yang sangat penting adalah :

  • Mengingat Allah Subhanahu Wa Taala setiap hari walaupun 5 (lima) menit, dilakukan seumur hidup.
  • Yakin dan percaya bahwa kehidupan manusia yang sebenarnya adalah kehidupan akhirat.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia di dunia sudah seharusnya selalu mengingat akan kehidupan akhirat. Kehidupan akhirat adalah tujuan hidup sebenarnya dan manfaatkanlah waktu yang sangat pendek dari kehidupan di dunia untuk mendapatkan keuntungan di akhirat.

Peringatan akan kebaikan dan keburukan hidup di dunia Allah Subhana Wa Taala sendiri yang menjelaskan dalam Al – Qur’an.

  • Firman Allah dalam surah Al Mu’minuun, ayat 112 – 114:
    “Allah bertanya: Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi ?”.
    “Mereka menjawab: Kami tinggal di bumi sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung”.
    “Allah berfirman: Kamu tidak tinggal di bumi melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui”.

Bila manusia tidak menggunakan kehidupan dunia untuk mencari status yang baik di akhirat maka jadilah kehidupan dunia ini bagi manusia tersebut sebagai main-main atau senda-gurau, atau dapat diumpamakan seperti permainan “Monopoli”.

  • Firman Allah dalam surah Al An’aam, ayat 32:
    “Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain main-main dan senda-gurau belaka, dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidaklah kamu memahaminya!”
  • Firman Allah dalam surah Al Ankabuut, ayat 64:
    “Maka tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda-gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar