Jumat, 30 Oktober 2009

Akhirat Lebih Utama






Allah SWT berfirman yang artinya, "Katakanlah, 'Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu? Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Rab mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan, (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan, serta keridaan Allah. Dan, Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya." (Ali Imran: 15)

Ayat sebelumnya menerangkan tentang apa-apa yang dijadikan indah di mata manusia. "Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga)."

Sudah menjadi sifat manusia bahwa mereka mencintai wanita, membangga-banggakan anaknya, ingin harta kekayaan yang melimpah. Hal itu memang yang telah dijadikan oleh Allah tampak indah di mata manusia, sehingga mereka berusaha untuk meraihnya. Selain itu, manusia juga akan selalu berambisi untuk memiliki pangkat dan kedudukan yang tinggi.

Memang dunia dan nafsu merupakan kerabat dekat yang keduanya sama-sama seperti bayang-bayang. Nafsu sering diibaratkan dengan air laut, yang apabila diminum tidak menghilangkan dahaga tetapi hanya akan menambah haus. Jadi, tidak akan puas manusia memperturutkan hawa nafsunya. Sedangkan dunia tak ubahnya bagaikan fatamorgana.

Orang yang hanya mementingkan kehidupan dunia akan sangat merugi dan menyesal. Karena, ia merasa memiliki kebaikan yang banyak tetapi pada hakikatnya semu belaka. Ibarat orang yang berjalan di padang pasir saat panas terik yang teramat sangat. Waktu itu dia merasakan haus yang tiada tara, kemudian di kejauhan dia melihat seperti ada air yang banyak sekali. Lalu ia berusaha untuk mendekati dan mencapainya. Ia acap kali berusaha mendapatkannya tetapi tidak pernah bisa menyentuhnya. Semakin jauh dia mengejarnya, semakin jauh pula apa yang hendak didapatnya. Itulah fatamorgana. Ini sama dengan amalan orang-orang kafir yang oleh Allah diibaratkan bagaikan fatamorgana.

Pada ayat di atas, yang pertama kali disebutkan oleh Allah dari kecintaan manusia adalah wanita, karena wanita termasuk fitnah yang sangat berat. Rasulullah saw. bersabda, "Aku tidak meninggalkan suatu fitnah yang lebih bahaya bagi kaum laki-laki dari pada wanita."

Rasulullah saw. sendiri termasuk orang yang mencintai wanita. Beliau bersabda, "Dijadikan aku menyukai wanita dan wangi-wangian. Dan, dijadikan kesejukan mata hatiku di dalam shalat." (HR An-Nasai dan Hakim).

Setelah itu disebutkan kecintaan kepada anak-anak dan harta benda mulai dari emas, perak, kuda, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar